Wednesday, August 26, 2015

kecelakaan tunggal Toyota Yaris AD 9374 DR , wonogiri , mas yanto

timlo.net/tarmuji
Jajaran Satlantas Polres Wonogiri gelar Olah TKP Laka
Wonogiri — Sebuah mobil Toyota Yaris AD 9374 DR mengalami kecelakaan tunggal di ruas jalan Raya Selogiri-Sukoharjo atau tepatnya disebelah utara jembatan timbang Dusun Kalikatir RT2/RW6 Desa Nambangan Kecamatan Selogiri. Mobil sedan tersebut menabrak tiang listrik hingga bodi bagian depan ringsek.
“Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (25/8) pukul 02.30 WIB dinihari tadi, seorang penumpang tewas dan tiga orang lainnya mengalami luka,” ungkap Kasatlantas Polres Wonogiri AKP Sri Ningsih Iriani mewakili Kapolres Wonogiri AKBP Windro Akbar Panggabean, Selasa (25/8).
Dikatakan, pengemudi mobil tersebut yakni Joko Mursito Mardiyanto (46) warga Dusun Josari RT 4 / RW 8 Desa Pare Kecamatan Selogiri. Sedang penumpang mobil tersebut adalah Riyanto (40) warga Dusun Gondang RT 3 / RW 7 Desa Pare Kecamatan Slogohimo, kemudian Puput Sabari (24)warga Dusun Blimbing RT 2 / RW 8 Desa Pare Kecamatan Selogiri, lalu Niko Susilo (37) warga Dusun Sanggrahan RT 2 / RW 8 Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo.
“Dua korban hanya mengalami luka ringan dirawat di RS PKU Muhammadiyah Nambangan, Selogiri, sedang satu korban yakni Riyanto (40) tewas,” terang Kasatlantas.
Sedang kronologi kejadian, Kasatlantas mengatakan, bermula mobil Toyota Yaris AD 9473 DR berjalan dari arah utara (Sukoharjo) menuju ke arah selatan (Selogiri) setelah sampai di lokasi kejadian pada jalan lurus datar, pengemudi tidak dapat mengendalikan laju kendaraan, sehingga mobil berjalan oleng dan menabrak tiang listrik.
“Diduga dalam kondisi mabuk (mengkonsumsi miras – Red ),” katanya.
Dia juga menambahkan, kasus tersebut kini ditangani Satlantas Polres Wonogiri. Guna pemeriksaan lebih lanjut mobil Toyota Yaris milik pelaku diamankan di Makolantas Polres Wonogiri sebagai barang bukti.
Editor : Wahyu Wibowo
 
semoga ini jadi pelajaran kita bersama agar berhati-hati di jalan
untuk keluarga yang di tinggalkan ( istri, endang . jati malaysia)(putri, santi gondang wonogiri)( putra,anggi guyung ngawi) semoga tetap sabar dan kuat dalam menghadapi cobaan ini
 
 

Readmore..,monggo mas..salam kangen »»

hati-hati jika di perlintasan kereta api

Lintasan Tak Berpalang, Kereta Api Sancaka Tabrak Mobil Taruna

|SINAR NGAWI™ | portal pemberitaan Ngawi|Berita | Kabar | Warta | info | NEWS | terbaru | terkini | hari ini | LPSE NGAWI |GENENG ™ Dipastikan satu orang tewas ditempat setelah mobil Jenis Daihatsu Taruna bernopol F 1202 BS tersambar kereta api Sancaka jurusan Surabaya-Jogjakarta di perlintasan tanpa palang pintu di Desa Tambakromo, Kec.Geneng, (13/6), sekitar pukul 10.00 WIB. Diduga Mobil macet mendadak ketika korban hendak mengurangi gigi persneling karena kondisi jalan menanjak.

Korban yang meninggal yakni Rahmad Winoto, 43 th, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng. Berdasarkan keterangan saksi mata di TKP, Puji Yulianto, menyebutkan kecelakaan maut terjadi berawal mobil Daihatsu Taruna warna biru tanpa penumpang lainya yang dikemudikan korban melaju dari Desa Tambakromo menuju ke timur dan tepat diatas perlintasan kereta api tanpa palang pintu tiba-tiba mobilnya macet. “Waktu di perlintasan itu mobil tersebut langsung berhenti kelihatanya macet, dan terlihat sopirnya hendak mencoba menghidupkan mesinya kembali karena jarak dengan kereta api sudah dekat langsung saja dihantam,” terangnya.

Sebelum terjadinya tabrakan para warga yang ada disekitar TKP sudah berusaha meneriaki kalau ada kereta api Sancaka dengan nomor lokomotif 81CF21044 yang dimasinisi Totok RW dan Tri W mau lewat dari arah timur terlebih kurang dari beberapa meter kereta api Sancaka juga sempat membunyikan klakson berulang kali.

“Kalau saja sopir tersebut cepat keluar dari kendaraanya kemungkinan besar akan selamat meskipun kendaraanya hancur,” tambah Puji Yulianto. Akibat dari peristiwa tabrakan yang cukup tragis ini mobil bersama korban terseret sekitar 50 meter dari lokasi perlintasan.

Rahmad Winoto diketahui langsung tewas ditempat dengan luka parah di sekujur tubuhnya kemudian jasadnya langsung dievakuasi oleh tim medis menuju RSUD Dr Soeroto Ngawi. Sementara terkait kejadian ini pihak Satlantas Polres Ngawi masih melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kendaraan yang macet ditengah perlintasan yang menyebabkan pengemudinya tewas.

Kemudian sesuai keterangan saksi lainya, Puji, menjelaskan kalau korban sebelumnya menghadiri hajatan pengantin di Desa Tambakromo yang tidak jauh dari lokasi kejadian. “Sebelum peristiwa Pak Rahmad yang merupakan pemilik dari group Campursari ND Laras dari Desa Sidorejo mencoba cek sound dengan menyanyi tiga lagu sekaligus,” ungkap Puji yang juga personel dari Campursari ND Laras.

Terangnya lagi, saat hari yang nahas tersebut sebelumnya tidak ada tanda-tanda kalau Rahmad Winoto akan secepatnya pergi. Mengetahui kalau Rahmad Winoto tewas tersambar kereta api saat itu juga campursari ND Laras yang sedang manggung langsung dihentikan.

“Seperti biasanya kalau ada tanggapan memang korban ini selalu ikut, dan pada hari ini seusai nyanyi Pak Rahmad langsung pulang tanpa pesan apapun cuma yang terlihat raut mukanya agak murung tidak seperti biasanya,” pungkasnya. (pr)

Readmore..,monggo mas..salam kangen »»

Thursday, August 13, 2015

Minibus Masuk Jurang, Dua Tewas, 11 penumpang Suzuki Carry Futura, karyawan alfamart magetan

 polisi bersama warga mulai mengevakuasi bangkai mobil yang masuk jurang Kali Cabuk, Blumbang, Tawangmangu. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)
Solopos.com, KARANGANYAR – Kecelakaan mobil Suzuki Carry Futura yang jatuh ke jurang di Kali Cabuk, Desa Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Rabu (12/8/2015) pagi, menyisakan duka bagi para korban selamat. Bagaimana tidak, dua orang tewas dalam kejadian itu
Berdasarkan pantauan solopos.com, salah seorang pasien di Puskesmas Tawangmangu kemarin terlihat menangis. 
 
“Itu Mbak Yessy. Dia pengemudi Carry Futura. Mungkin Mbak Yessy tahu ada temannya meninggal. Tadi waktu dibawa ke Puskesmas tanya kondisi temannya. Kami jawab baik-baik saja. Kasihan kalau langsung diberi tahu ada yang meninggal,” kata warga Ngroto, RT 001/RW 004, Blumbang, Tawangmangu, Giyono, 50, saat ditemui di Puskesmas Tawangmangu, Rabu.
Giyono, Roisyah, dan sejumlah perempuan setengah baya menunggui lima perempuan yang terbaring di tempat tidur Puskesmas Tawangmangu. Mereka warga sekitar lokasi kecelakaan di Kali Cabuk, Blumbang.
Mereka membantu 12 penumpang minibus Suzuki Carry Futura warna merah pelat nomor AD 9105 WB yang terjun ke jurang sedalam 30 meter pada Rabu sekitar pukul 06.30 WIB.
“Kejadiannya enggak tahu. Saya antar anak ke sekolah, sudah banyak orang berkerumun di tepi jurang. Mereka nonton karena enggak berani turun. Saya dan beberapa orang turun. Ada 12 orang perempuan semua pakai seragam Alfamart. Mobilnya ringsek dan miring,” ujar dia.
Giyono menceritakan melihat satu orang tertimpa badan mobil, tetapi selamat. Dia mengatakan warga mencegat sejumlah mobil untuk mengangkut korban ke Puskesmas.
Saat di Puskesmas, solopos.com mendengar rombongan kasir Alfamart wilayah Magetan itu hendak rapat rutin triwulan di kantor pusat di Klaten pukul 08.00 WIB. Tak heran jika aparat Polsek Tawangmangu pun menemukan sejumlah peralatan kantor di minibus, seperti CPU, monitor, printer, dan berkas.
Warga Blumbang RT 002/RW 002, Roisyah, mengatakan menemukan sejumlah berkas dalam plastik. Namun, dia tidak mendengar apabila ada uang senilai ratusan juta Rupiah.
“Enggak tahu. Tetapi, Mbak Yessy [sopir] sejak awal mengatakan jangan membuka plastik warna putih. Itu plastik dipeluk Mbak Yessy. Mungkin uang setoran,” cerita Roisyah saat mengamati Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, mengikat plastik berisi uang dan menyimpannya di kardus.
Cerita lain mengiringi kecelakaan yang menyebabkan dua karyawan Alfamart tewas. Salah satu penumpang yang selamat, Pitri Lestari, menuturkan sempat dilarang ibunya berangkat ke Klaten.
Dia berangkat dari rumah di Dukuh Pingkuk, RT 008/RW 002, Pingkuk, Bendo, Magetan sekitar pukul 04.00 WIB. Dia bersama 15 orang kawannya harus menghadiri rapat triwulan di Klaten.
“12 Orang naik mobil dan empat orang naik bus. Saya mau berangkat itu, susah menghidupkan sepeda motor. Ibu mengamati saat saya mau berangkat. Biasanya lancar. Ibu menatap dan mencegah saya berangkat ke Klaten. Tetapi, saya tetap berangkat,” cerita Pitri saat ditemui wartawan di IGD RSUD Karanganyar.
Pitri mengaku dalam kondisi sadar saat kecelakaan terjadi hingga dibawa ke Puskesmas dan dirujuk ke RSUD Karanganyar. Bahkan dia sempat menolak saat hendak digendong oleh seorang warga.
“Saya bilang kaki saya patah. Kalau digendong di punggung pasti sakit. Saya minta dibopong. Lalu dibawa naik itu, saya pegangan rumput-rumput di tebing,” ujar dia.
Pitri juga mengingat salah seorang perempuan setengah baya menangis. “Ada ibu-ibu itu memberi teh hangat ke saya. Saya disuruh minum. Dia memberi teh hangat sambil nangis. Mungkin kasihan melihat kondisi saya dan teman-teman,” kata dia.
Namun, Pitri tidak mengetahui apabila dua orang temannya, Pramunita Tri Agustin dan Linda Dwi Cahyani tewas. Pramunita tewas di lokasi kejadian sedangkan Linda tewas setelah dirujuk ke RSUD.

Petugas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karanganyar merawat salah satu korban kecelakaan mobil masuk jurang di Tawangmangu, Pitri Lestari, yang mengalami patah tulang kaki kanan, Rabu (12/8/2015). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

KARANGANYAR - Minibus pengangkut rombongan kasir minimarket asal Magetan masuk jurang Kali Cabuk, Kelurahan Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, kemarin. Akibatnya, dua penumpang tewas dan sepuluh lainnya luka berat.

Seorang korban selamat, Pitri Lestari, mengatakan, kejadian nahas tersebut berlangsung kemarin pagi sekitar pukul 06.45 WIB. Ketika itu, minibus Suzuku Futura dengan nomor polisi AD 9105 WB yang dikendarai Yesy Wahyu Ngingsih melintas di arah jalur Magetan-Solo mengangkut 11 penumpang yang merupakan kasir minimarket area Magetan.

Mereka berencana hendak menuju kantor pusat minimarket itu yang berada di Delanggu Klaten untuk melakukan rapat rutin. Sesampainya di tikungan curam Kawasan Blumbang, minibus tersebut hendak menyalip tiga kendaraan di depannya. Namun, karena kondisinya tidak memungkinkan, hal itu urung dilakukan. Saat bersamaan dari arah berlawanan melintas sepeda motor Vega-R dengan nomor polisi AD 6137 DP yang dikendarakan Sularno warga Gondosuli.

Sepeda motor itu memang agak ke tengah sehingga mengagetkan rombongan minibus. Sang sopir minibus pun berusaha menghindari sepeda motor tersebut. Nahasnya, selain tetap menyerempet sepeda motor, minibus tersebut juga tak mampu lagi dikendalikan sehingga masuk jurang sedalam 30 meter.

Pitri menyebutkan, minibus itu baru terhenti setelah menabrak pohon yang berada di dasar jurang. ”Mobil itu tetap menyerempet dan sang sopir berusaha membelokkan mobilnya ke sebelah kiri jalan. Ternyata, di situ jurang sehingga langsung terguling beberapa kali sebelum sampai dasar jurang,” ucapnya.

Dalam peristiwa itu, satu penumpang minibus meninggal dunia di lokasi kejadian yakni Pramunita Tri Agustin, warga Desa Keraton, Kecamatan Maospati, Magetan. Menurut Pitri, korban yang meninggal dunia itu duduk di deretan paling belakang. Satu lagi meninggal dunia dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar yakni Linda Dwi Cahyani.

Selain korban meninggal, sejumlah rekan-rekannya juga mengalami luka cukup parah, rata-rata karena benturan di bagian kepala dan luka-luka di bagian kaki. Pitri mengalami luka patah tulang kaki. Setelah menunggu beberapa lama kemudian korban dievakuasi oleh warga sekitar dibawa ke Puskesmas Tawangmangu untuk mendapatkan perawatan. ”Tadi ada yang sempat melihat dari atas. Karena jurangnya cukup curam, banyak yang tidak berani menolong,” ucapnya.

Lebih lanjut sebelum berangkat dari rumahnya, dia mengaku sudah mendapatkan firasat tidak baik. Ketika itu sekitar pukul 04.00 WIB sepeda motor miliknya sulit untuk dihidupkan. Selain itu, orang tuanya juga tidak merelakan dia untuk berangkat ke Klaten. Karena sudah tugas, dia tetap nekat berangkat. ”Tadi pagi itu perasaannya tidak enak dan motor sulit dihidupkan. Ternyata mau kecelakaan,” imbuhnya.

Kanit Laka Lantas Polres Karanganyar Ipda Maryadi mengatakan, saat ini masih menyelidiki kasus kecelakaan tersebut. Kecelakaan itu karena minimnya rambu-rambu lalu lintas yang ada di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, kecelakaan juga terjadi karena minimnya pengaman jalan sehingga membuat mobil langsung masuk jurang. Pihaknya mengatakan, para korban dirawat di Puskesmas Tawangmangu dan sebagian lagi dirawat di RSUD Karanganyar.

”Satu orang yang meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit adalah Linda karena lukanya cukup serius. Pengguna sepeda motor, Sularno, yang terserempet minibus juga mengalami patah tulang,” ungkap Ipda Maryadi.

Arief Setiadi 

sumber koransindo dan solopos
Kamis,  13 Agustus 2015 . 08.20 wib

semoga lekas sembuh untuk korban dan di berikan kesabaran dan kekuatan untuk keluarga korban, Dan untuk mbak Nur semoga lekas sembuh serta ortu Pak giyono, Ibu mami, anik, anggi, semoga semoga tetap kuat dalam menerima cobaan ini. SEMOGA CEPAT SEMBUH , hary P

Readmore..,monggo mas..salam kangen »»