Monday, July 28, 2008

Wisata, Tour, Puncak, outbond 1

foto bersama






Paintball, Bertempur dan Rekreasi

Ini dia permainan yang diimpor dari Amerika. Tidak hanya butuh nyali besar, tapi juga strategi. Kerja sama regu jadi penting. Kalau hanya main-main, mengapa harus pakai pelindung badan dan penutup wajah segala?

Sewaktu Westlife melakukan promo tur, Juli 1999, ada satu acara yang bikin boyband asal Irlandia ini girang. Selain ketemu fans, mereka juga melakukan perang-perangan. Bryan, Nicky, Mark, Shane, dan Kian berkostum loreng bak pasukan tempur. Tangannya menggenggam senapan semi otomatis, kepala ditutup helm.

Akan tetapi bukan berarti lantaran Westlife, permainan yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan paintball ini disukai orang. Sebelum Westlife datang, paintball sudah cukup dikenal masyarakat Indonesia. "Paintball dikenalkan oleh para veteran perang Vietnam," jelas Ajun Niaturana, salah seorang pengelola Patriot Paintball.

Niatnya memang cuma main-main. Tapi sekitar tahun 1980-an, banyak orang tertarik karena dianggap memiliki tantangan. Lama-lama, orang-orang di negeri Paman Sam itu makin serius. Mereka bukan cuma menjadikan paintball sebagai permainan untuk kebutuhan rekreasi, melainkan sport. "Di sana sampai sudah ada liganya segala," kata Anwar Wihardja, sekretaris Asosiasi Paintball Indonesia (API).

Di Indonesia, kemunculan paintball diawali di Brigade 3234, Gunung Putri. Permainan ini dibawa dari Amrik karena ada seorang pengusaha yang menganggap bahwa paintball punya prospek yang cerah di Indonesia. Brigade 3234 jadi field operator pertama di Indonesia pada tahun 1996.

Sejak itu, paintball terus berkembang. Setelah Brigade 3234, muncul Patriot Paintball yang berlokasi di Alam Sutera, Serpong, Tangerang, terus Brigade 3234 Batam, Splash Paintball di Hanggar Teras Jakarta, Bali Paintball, dan Commando Patriot di Bandung. Malah Arus Liar bekerja sama dengan Patriot Paintball mengemas permainan ini menjadi salah satu bagian wisata one stop adventure.

"Extreme Sport"

Permainannya sendiri cukup menegangkan. Simulasi perang yang menggunakan bola cat ini masuk di urutan ketiga dalam extreme sport di Amrik, setelah skateboard dan wall climbing. "Biar cuma sepuluh menit, tapi bener-bener memacu adrenalin. Sampai bikin keringetan. Kita deg-degan banget. Karena dibutuhkan kecepatan dan kesigapan dalam melumpuhkan lawan. Fisiknya juga bener-bener dipompa," jelas Anwar.

Agar permainan ini terkoordinasi, di Indonesia pada Maret 2002 berdiri induk organisasi bernama API. Pendirinya, siapa lagi kalo bukan para penggemar paintball."API ini sebagai wadah dari player buat player. Kami juga memperkenalkan paintball bukan cuma sebagai rekreasi, melainkan sport," tambah Anwar yang bersama pengurus API lagi mengusahakan agar paintball diakui sebagai olahraga di KONI.

Tentu saja tantangan API cukup berat. Apalagi permainan ini tidak seperti sepak bola atau bulutangkis. Salah satu faktornya karena biaya. Sekadar gambaran, di Splash Paintball, sekali main membutuhkan biaya sekitar 70.000 rupiah, sudah termasuk pakaian, marker (senjata), dan 50 butir peluru. Sementara di Patriot Paintball, dipatok harga Rp. 88.000. Untuk pelajar, biasanya dapat diskon antara 20 sampai 30 persen.

Sementara kalau mau beli peralatan sendiri, sampai sekarang belum terjual secara bebas. Bahkan harga peralatan semacam senjata masih menggunakan dollar karena nyaris semua peralatan harus diimpor.

Meski begitu, API terus saja memasyarakatkan paintball. Salah satu turnamen resmi yang dibikin API adalah API Splash Tournament yang dihelat awal September 2002. Rencananya, pada bulan Oktober nanti akan dibuat event kedua di Senayan. "Semuanya dibikin dengan peraturan keselamatan yang benar, penghitungan skor, sampai men-training wasitnya dulu,

Bunker-bunker
Pasukan buaya.........


Niat API untuk terus memasyarakatkan paintball, boleh jadi bakal diikuti makin bertumbuhnya field operator permainan tersebut. "Secara bisnis, memang menarik. Karena permainan ini di Indonesia bisa dibilang sedang tumbuh. Belum booming banget, karena jumlah field operator-nya belum banyak," cetus Anwar.

Tidak gampang membuat arena paintball. Sebagai field operator paintball, perlu tanah yang luasnya sekitar 1.000 meter persegi. Selain itu, perlu juga peralatan keselamatan seperti senjata, seragam, peluru, dan goggles (lihat boks: Peralatan Perang). Juga harus dilengkapi jaring yang mengitari lapangan. "Itu untuk menghindari peluru nyasar ke mana-mana," kata Anwar.

Untuk peralatan saja dibutuhkan biaya sekitar 300 juta rupiah. Harap maklum, harga senjatanya saja berkisar 4-20 juta rupiah, dan peluru yang harga per butir di sini dijual Rp 500. Kalau ingin arena yang variatif, perlu menyiapkan bunker-bunker dari ban bekas, tong, bahkan mobil bekas.

Sementara jenis permainan paintball, menurut Ajun, secara umum ada dua. Pertama adalah perebutan bendera, di mana masing-masing regu saling mengambil bendera lawan. Siapa cepat, dialah pemenangnya. Permainan kedua adalah tembak-tembakan frontal macam duel koboi. Targetnya adalah secepat mungkin menghabiskan lawan.

Tentu saja ada aturannya. Aturan permainan biasanya tergantung dari kesepakatan kedua belah pihak. Ada yang sepakat kalau sudah kena sekali tembakan, maka pemain yang kena harus keluar. Tapi ada juga yang boleh sampai tiga kali. Artinya, satu orang punya tiga nyawa. Namun yang terang, kata Ajun, pemain dilarang menembak dari jarak lima meter dari lawan. "Soalnya dengan jarak lima meter dianggap terlalu dekat. Kulit bisa sakit kalo terkena peluru dengan jarak segitu," ujar Ajun.

Tidak usah khawatir musuh curang. Karena ada dua orang wasit yang selalu mengawasi permainan. Permainannya sendiri berlangsung selama 2 x 20 menit diselingi istirahat selama 10 menit. Pemain yang dibolehkan minimal berumur 13 tahun.

Habis itu, tinggal tentukan tempat. Mau di kebun boleh, mau di sawah juga asyik. Yang lebih seru kalau punya perbukitan.

YUNUS/ANDRA Majalah Hai


paintball
team guntur 1







Salah satu wisata petualangan yang melatih ketangkasan dan kerjasama dalam sebuah team di area yang dibuat seperti arena perang dan berbentuk permainan perang seperti tentara yang didukung dengan peralatan dan fasilitas layaknya perang sesungguhnya sehingga akan membuat permainan ini menjadi seru dan menarik

paintball
team guntur 2










bagi yang sudah menyaksikan mohon masukan komentar....

1 comment:

Anonymous said...

mantap, sayang gue ga ikut, klo ikut lebih hoooooooooooooooot :)