Lintasan Tak Berpalang, Kereta Api Sancaka Tabrak Mobil Taruna
GENENG
™ Dipastikan satu orang tewas ditempat setelah mobil Jenis Daihatsu
Taruna bernopol F 1202 BS tersambar kereta api Sancaka jurusan
Surabaya-Jogjakarta di perlintasan tanpa palang pintu di Desa
Tambakromo, Kec.Geneng, (13/6), sekitar pukul 10.00 WIB. Diduga Mobil
macet mendadak ketika korban hendak mengurangi gigi persneling karena
kondisi jalan menanjak.
Korban yang meninggal yakni Rahmad Winoto, 43 th, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng. Berdasarkan keterangan saksi mata di TKP, Puji Yulianto, menyebutkan kecelakaan maut terjadi berawal mobil Daihatsu Taruna warna biru tanpa penumpang lainya yang dikemudikan korban melaju dari Desa Tambakromo menuju ke timur dan tepat diatas perlintasan kereta api tanpa palang pintu tiba-tiba mobilnya macet. “Waktu di perlintasan itu mobil tersebut langsung berhenti kelihatanya macet, dan terlihat sopirnya hendak mencoba menghidupkan mesinya kembali karena jarak dengan kereta api sudah dekat langsung saja dihantam,” terangnya.
Sebelum terjadinya tabrakan para warga yang ada disekitar TKP sudah berusaha meneriaki kalau ada kereta api Sancaka dengan nomor lokomotif 81CF21044 yang dimasinisi Totok RW dan Tri W mau lewat dari arah timur terlebih kurang dari beberapa meter kereta api Sancaka juga sempat membunyikan klakson berulang kali.
“Kalau saja sopir tersebut cepat keluar dari kendaraanya kemungkinan besar akan selamat meskipun kendaraanya hancur,” tambah Puji Yulianto. Akibat dari peristiwa tabrakan yang cukup tragis ini mobil bersama korban terseret sekitar 50 meter dari lokasi perlintasan.
Rahmad Winoto diketahui langsung tewas ditempat dengan luka parah di sekujur tubuhnya kemudian jasadnya langsung dievakuasi oleh tim medis menuju RSUD Dr Soeroto Ngawi. Sementara terkait kejadian ini pihak Satlantas Polres Ngawi masih melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kendaraan yang macet ditengah perlintasan yang menyebabkan pengemudinya tewas.
Kemudian sesuai keterangan saksi lainya, Puji, menjelaskan kalau korban sebelumnya menghadiri hajatan pengantin di Desa Tambakromo yang tidak jauh dari lokasi kejadian. “Sebelum peristiwa Pak Rahmad yang merupakan pemilik dari group Campursari ND Laras dari Desa Sidorejo mencoba cek sound dengan menyanyi tiga lagu sekaligus,” ungkap Puji yang juga personel dari Campursari ND Laras.
Terangnya lagi, saat hari yang nahas tersebut sebelumnya tidak ada tanda-tanda kalau Rahmad Winoto akan secepatnya pergi. Mengetahui kalau Rahmad Winoto tewas tersambar kereta api saat itu juga campursari ND Laras yang sedang manggung langsung dihentikan.
“Seperti biasanya kalau ada tanggapan memang korban ini selalu ikut, dan pada hari ini seusai nyanyi Pak Rahmad langsung pulang tanpa pesan apapun cuma yang terlihat raut mukanya agak murung tidak seperti biasanya,” pungkasnya. (pr)
Korban yang meninggal yakni Rahmad Winoto, 43 th, warga Desa Sidorejo, Kecamatan Geneng. Berdasarkan keterangan saksi mata di TKP, Puji Yulianto, menyebutkan kecelakaan maut terjadi berawal mobil Daihatsu Taruna warna biru tanpa penumpang lainya yang dikemudikan korban melaju dari Desa Tambakromo menuju ke timur dan tepat diatas perlintasan kereta api tanpa palang pintu tiba-tiba mobilnya macet. “Waktu di perlintasan itu mobil tersebut langsung berhenti kelihatanya macet, dan terlihat sopirnya hendak mencoba menghidupkan mesinya kembali karena jarak dengan kereta api sudah dekat langsung saja dihantam,” terangnya.
Sebelum terjadinya tabrakan para warga yang ada disekitar TKP sudah berusaha meneriaki kalau ada kereta api Sancaka dengan nomor lokomotif 81CF21044 yang dimasinisi Totok RW dan Tri W mau lewat dari arah timur terlebih kurang dari beberapa meter kereta api Sancaka juga sempat membunyikan klakson berulang kali.
“Kalau saja sopir tersebut cepat keluar dari kendaraanya kemungkinan besar akan selamat meskipun kendaraanya hancur,” tambah Puji Yulianto. Akibat dari peristiwa tabrakan yang cukup tragis ini mobil bersama korban terseret sekitar 50 meter dari lokasi perlintasan.
Rahmad Winoto diketahui langsung tewas ditempat dengan luka parah di sekujur tubuhnya kemudian jasadnya langsung dievakuasi oleh tim medis menuju RSUD Dr Soeroto Ngawi. Sementara terkait kejadian ini pihak Satlantas Polres Ngawi masih melakukan olah TKP untuk mengetahui penyebab kendaraan yang macet ditengah perlintasan yang menyebabkan pengemudinya tewas.
Kemudian sesuai keterangan saksi lainya, Puji, menjelaskan kalau korban sebelumnya menghadiri hajatan pengantin di Desa Tambakromo yang tidak jauh dari lokasi kejadian. “Sebelum peristiwa Pak Rahmad yang merupakan pemilik dari group Campursari ND Laras dari Desa Sidorejo mencoba cek sound dengan menyanyi tiga lagu sekaligus,” ungkap Puji yang juga personel dari Campursari ND Laras.
Terangnya lagi, saat hari yang nahas tersebut sebelumnya tidak ada tanda-tanda kalau Rahmad Winoto akan secepatnya pergi. Mengetahui kalau Rahmad Winoto tewas tersambar kereta api saat itu juga campursari ND Laras yang sedang manggung langsung dihentikan.
“Seperti biasanya kalau ada tanggapan memang korban ini selalu ikut, dan pada hari ini seusai nyanyi Pak Rahmad langsung pulang tanpa pesan apapun cuma yang terlihat raut mukanya agak murung tidak seperti biasanya,” pungkasnya. (pr)
No comments:
Post a Comment