1 DASAR- DASAR K3
2 SEJARAH
K3 Pra-sejarah (paleolithic dan neolithic)
Alat-alat berburu Bangsa Babylonia (dinasti Summeria/irak) Sarung kapak, saluran air (sanitasi) Ramses II (1500 BC) Pelayanan kesehatan Hippocrates (460 BC) Penyakit tetanus di kapal Bernardino Ramazinni ( ) Korelasi penyakit dengan pekerjaan (akibat bahan dan gerakan janggal)
Alat-alat berburu Bangsa Babylonia (dinasti Summeria/irak) Sarung kapak, saluran air (sanitasi) Ramses II (1500 BC) Pelayanan kesehatan Hippocrates (460 BC) Penyakit tetanus di kapal Bernardino Ramazinni ( ) Korelasi penyakit dengan pekerjaan (akibat bahan dan gerakan janggal)
3 SEJARAH
K3 Era revolusi industri (abad 18) Era industrialisasi
Perubahan sistem kerja : Penggunaan tenaga mesin Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku Pengorganisasian pekerjaan Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan Era industrialisasi Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD, safety device dan alat-alat pengaman) Era Manajemen Heirich (1941), teori domino Bird and German, teori Loss Causation Model ISO, SMK3 dll
Perubahan sistem kerja : Penggunaan tenaga mesin Pengenalan metode baru pengolahan bahan baku Pengorganisasian pekerjaan Muncul penyakit yg berhubungan dengan pemajanan Era industrialisasi Perkembangan K3 mengikuti penggunaan teknologi (APD, safety device dan alat-alat pengaman) Era Manajemen Heirich (1941), teori domino Bird and German, teori Loss Causation Model ISO, SMK3 dll
4 Hal
penting Perkembangan safety engineering dan ergonomic
Perkembangan kesehatan kerja dan pelayanan sanitasi Manajemen terpadu (safety, Health, environment) Ruang lingkup tidak hanya di industri
Perkembangan kesehatan kerja dan pelayanan sanitasi Manajemen terpadu (safety, Health, environment) Ruang lingkup tidak hanya di industri
5 Perkembangan
orientasi dari metode dan program K3
Negatif indicators è positive indicators Pendekatan program K3, topdown è participatory approach Pelaksanaan program lebih terpadu Kinerja program K3 è image perusahaan Isu HAM, mewajibkan perusahaan sesuai dengan standar yg mengacu pada kualitas hidup
Negatif indicators è positive indicators Pendekatan program K3, topdown è participatory approach Pelaksanaan program lebih terpadu Kinerja program K3 è image perusahaan Isu HAM, mewajibkan perusahaan sesuai dengan standar yg mengacu pada kualitas hidup
6 Pengertian
Dasar ILO/WHO Joint Safety and Health Committee
Occupational Health and Safety is the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-being of all workers in all occupations; the prevention among workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological equipment and to summarize the adaptation of work to man and each man to his job.
Occupational Health and Safety is the promotion and maintenance of the highest degree of physical, mental and social well-being of all workers in all occupations; the prevention among workers of departures from health caused by their working conditions; the protection of workers in their employment from risks resulting from factors adverse to health; the placing and maintenance of the worker in an occupational environment adapted to his physiological and psychological equipment and to summarize the adaptation of work to man and each man to his job.
7 ILO
dalam resolusinya menyatakan ada 3 prinsip dasar K3, yaitu :
1. Work should take place in a safe and healthy working environment 2. Conditions of work should be consistent with workers well-being and human dignity 3. Work should offer real possibilities for personal achievement, self-fulfillment and service to society
1. Work should take place in a safe and healthy working environment 2. Conditions of work should be consistent with workers well-being and human dignity 3. Work should offer real possibilities for personal achievement, self-fulfillment and service to society
8
Points of concern 1. Penerapan prinsip-prinsip sains
(application of scientific principles) 2. Pemahaman pola
risiko (understanding the nature of risk) 3. Ruang
lingkup keilmuan K3 cukup luas baik didalam maupun diluar industri 4. K3 merupakan multidisiplin profesi 5.
Ilmu-ilmu dasar yang terlibat dalam keilmuan K3 adalah fisik, kimia, biologi,
dan ilmu-ilmu perilaku 6. Area garapan : industri,
transportasi, penyimpanan dan pengelolaan material, domestik dan kegiatan
lainnya seperti rekreasi
9 (ACCIDENT
PREVENTION)
Definisi K-3 Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan : - tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani, - hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera; Keilmuan Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dll (ACCIDENT PREVENTION)
Definisi K-3 Filosofi Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan : - tenaga kerja dan manusia pada umumnya, baik jasmani maupun rohani, - hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil, makmur dan sejahtera; Keilmuan Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit, dll (ACCIDENT PREVENTION)
10
Tujuan K3 Fungsi : Melindungi para
pekerja dan orang lain di tempat kerja Menjamin agar
setiap sumber produksi dapat dipakai secara aman dan efisien Menjamin proses produksi berjalan lancar
11
Keselamatan (Safety) Mengendalikan kerugian dari kecelakaan
(control of accident loss) Kemampuan untuk
mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisa
diterima (the ability to identify and eliminate unacceptable risks)
12
Kesehatan (Health) Derajat/tingkat keadaan fisik dan
psikologi individu (the degree of physiological and psychological well being of
the individual)
13
Safety vs Health Safety Hazard Health Hazard Mechanic Electric
Kinetic
Substances Physic Chemical Biologic Ergonomics Psychosocial Flammable Explosive Combustible Corrosive Accidental release 2. Konsekuensi Minor Mayor Fatal 2. Konsekuensi Accident Injuries Terpapar à kontak à penyakit mendadak, menahun, kanker dan dampak terhadap masyarakat umum (Prolonged Reaction) Assets Damage Mendadak, dramatis, bencana (Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian Environment (bahan pencemar) Exposure Work hours PPE Pendidikan Karir jab. Sesuai pendidikan Titik berat pd bahaya tersembunyi Sepertinya kurang urgent (laten) Prinsip pendekatan Pengkajian kepaparan Utk memperkecil kepaparan 3. Konsentrasi kepedulian Process Equipment, facilities, tools Working practices Guarding Pengalaman Karir lapangan + pelatihan Titik berat pd kerusakan asset, fatality Sepertinya urgen (bahaya mendadak) Prinsip pendekatan Pengkajian resiko Utk memperkecil resiko
Substances Physic Chemical Biologic Ergonomics Psychosocial Flammable Explosive Combustible Corrosive Accidental release 2. Konsekuensi Minor Mayor Fatal 2. Konsekuensi Accident Injuries Terpapar à kontak à penyakit mendadak, menahun, kanker dan dampak terhadap masyarakat umum (Prolonged Reaction) Assets Damage Mendadak, dramatis, bencana (Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian Environment (bahan pencemar) Exposure Work hours PPE Pendidikan Karir jab. Sesuai pendidikan Titik berat pd bahaya tersembunyi Sepertinya kurang urgent (laten) Prinsip pendekatan Pengkajian kepaparan Utk memperkecil kepaparan 3. Konsentrasi kepedulian Process Equipment, facilities, tools Working practices Guarding Pengalaman Karir lapangan + pelatihan Titik berat pd kerusakan asset, fatality Sepertinya urgen (bahaya mendadak) Prinsip pendekatan Pengkajian resiko Utk memperkecil resiko
14 FAKTOR-FAKTOR
ANCAMAN RESIKO KECELAKAAN KERJA
BAHAN ALAT TENAGA KERJA KESEHATAN KESELAMATAN PROSES LINGKUNGAN
BAHAN ALAT TENAGA KERJA KESEHATAN KESELAMATAN PROSES LINGKUNGAN
15 BIAYA DALAM
PEMBUKUAN:
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT Pengobatan/ Perawatan Gaji (Biaya Diasuransikan) $1 Kerusakan gangguan Kerusakan peralatan dan perkakas Kerusakan produk dan material Terlambat dan ganguan produksi Biaya legal hukum Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat Sewa peralatan Waktu untuk penyelidikan $5 HINGGA $50 BIAYA DALAM PEMBUKUAN: KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA YANG TAK DIASURANSIKAN) $1 HINGGA $3 Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih Upah lembur Ekstra waktu untuk kerja administrasi Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban Hilangnya bisnis dan nama baik BIAYA LAIN YANG TAK DIASURANSIKAN
GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT Pengobatan/ Perawatan Gaji (Biaya Diasuransikan) $1 Kerusakan gangguan Kerusakan peralatan dan perkakas Kerusakan produk dan material Terlambat dan ganguan produksi Biaya legal hukum Pengeluaran biaya untuk penyediaan fasilitas dan peralatan gawat darurat Sewa peralatan Waktu untuk penyelidikan $5 HINGGA $50 BIAYA DALAM PEMBUKUAN: KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA YANG TAK DIASURANSIKAN) $1 HINGGA $3 Gaji terusdibayar untuk waktu yang hilang Biaya pemakaian pekerja pengganti dan/ atau biaya melatih Upah lembur Ekstra waktu untuk kerja administrasi Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban Hilangnya bisnis dan nama baik BIAYA LAIN YANG TAK DIASURANSIKAN
16 KECELAKAAN
KEGAGALAN MANAJEMEN FAKTOR MANUSIA FAKTOR SITUASIONAL
FAKTOR LINGKUNGAN KECELAKAAN KERUGIAN * NEGARA * MASYARAKAT * PERUSAHAAN * PEKERJA MATERI NON MATERI LANGSUNG * COST * PROPERTI * MARKET TDK LANGSUNG * SDM * COMPANY IMAGE SOSIAL * KEMATIAN/CACAT PSIKOLOG * RASA AMAN
FAKTOR LINGKUNGAN KECELAKAAN KERUGIAN * NEGARA * MASYARAKAT * PERUSAHAAN * PEKERJA MATERI NON MATERI LANGSUNG * COST * PROPERTI * MARKET TDK LANGSUNG * SDM * COMPANY IMAGE SOSIAL * KEMATIAN/CACAT PSIKOLOG * RASA AMAN
17 1
29 300 3000 Fatal Cidera berat Kasus P3K, kerusakan properti
(keadaan hampir celaka / nearmiss 3000 Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition
(keadaan hampir celaka / nearmiss 3000 Sumber bahaya, unsafe act, unsafe condition
18
“HAZARD” Adalah sumber bahaya potensial yang dapat
menyebabkan kerusakan (harm). Hazard dapat berupa
bahan-bahan kimia, bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
19 HARM Adalah kerusakan atau
bentuk kerugian berupa kematian, cidera, sakit fisik atau mental, kerusakan
properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari
kerugian-kerugian tadi.
20 DEFINISI INCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit
saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident.
21 DEFINISI ACCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia,
kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan.
22
DANGER Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana
atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah lawan dari
aman atau selamat.
23 AMAN (SELAMAT) Aman
(safe) adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah
dapat dikendalikan ke tingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya
(danger).
24 “RISK” risicare
25
“RISK” Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan
timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi. Untuk menentukan resiko membutuhkan perhitungan antara konsekuensi/
dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut sebagai
tingkat resiko (level of risk).
26 PENILAIAN RESIKO Adalah pelaksanaan metode-metode untuk menganalisa tingkat resiko,
mempertimbang-kan resiko tersebut dalam tingkat bahaya (danger) dan
mengevaluasi apakah sumber bahaya itu dapat dikendalikan secara memadai serta
mengambil langkah-langkah yang tepat.
28 Poor
Management Safety Policy & Decisions Environmental Factors
The Three Basic Causes Poor Management Safety Policy & Decisions Personal Factors Environmental Factors Basic Causes ACCIDENT Personal Injury Property Damage Unsafe Act Unsafe Condition Indirect Causes Unplanned release of Energy and/or Hazardous material Direct Cause
The Three Basic Causes Poor Management Safety Policy & Decisions Personal Factors Environmental Factors Basic Causes ACCIDENT Personal Injury Property Damage Unsafe Act Unsafe Condition Indirect Causes Unplanned release of Energy and/or Hazardous material Direct Cause
29 Logika
terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat (Domino Sequen) LACK OF CONTROL BASIC CAUSES INSIDENT IMMIDIATE CAUSES LOSSES
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata rantai sebab-akibat (Domino Sequen) LACK OF CONTROL BASIC CAUSES INSIDENT IMMIDIATE CAUSES LOSSES
30 UNSAFE ACT
/ UNSAFE CONDITION
THEORY MODEL DOMINO ( H.W. HEINRICH, 1931) SOCIAL ENVIRONMENT FAULT OF PERSON UNSAFE ACT / UNSAFE CONDITION ENVIRONMENT PERSON ACCIDENT INJURY HAZARD
THEORY MODEL DOMINO ( H.W. HEINRICH, 1931) SOCIAL ENVIRONMENT FAULT OF PERSON UNSAFE ACT / UNSAFE CONDITION ENVIRONMENT PERSON ACCIDENT INJURY HAZARD
31
PERKEMBANGAN THEORY MODEL DOMINO : GORDON 1967 : HADDON
1970 : Frank Bird JR 1972 : Wigglesworth 1976 : Bird and Loftus 1978 : Petersen 1980 : Johnson 1985 : Bird and German
1970 : Frank Bird JR 1972 : Wigglesworth 1976 : Bird and Loftus 1978 : Petersen 1980 : Johnson 1985 : Bird and German
32 DOMINO
THEORY UP DATED ( FRANK BIRD JR, 1970 ) LACK OF CONTROL
BASIC CAUSES IMMEDIATED CAUSES INCIDENT / ACCIDEN INJURY / DAMAGE Lack of Control ORIGIN CONTACT Loss SYMPTOM
BASIC CAUSES IMMEDIATED CAUSES INCIDENT / ACCIDEN INJURY / DAMAGE Lack of Control ORIGIN CONTACT Loss SYMPTOM
33 (
ILCI model - Bird & German, 1985 )
CAUSATION MODEL LOSS ( ILCI model - Bird & German, 1985 ) Inadequate Program Inadequate Standard Inadequate Compliance Personal Factors Job Factors Substandard Acts Substandard Conditions Contact With Energy or Substance People Property Process (Profit) Lack of Control Basic Causes Insident Loss Immediate Causes
CAUSATION MODEL LOSS ( ILCI model - Bird & German, 1985 ) Inadequate Program Inadequate Standard Inadequate Compliance Personal Factors Job Factors Substandard Acts Substandard Conditions Contact With Energy or Substance People Property Process (Profit) Lack of Control Basic Causes Insident Loss Immediate Causes
34 THE ILCI
LOSS CAUSATION MODEL
Penyebab dan Akibat Kerugian LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN (Kontak) KERUGIAN PROGRAM TAK SESUAI STANDAR KEPATUHAN PELAKSANAAN FAKTOR PERORANGAN KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI KONTAK DENGAN ENERGI
ATAU BAHAN/ ZAT KECELAKAAN
ATAU KERUSAKAN YANG
TAK DIHARAPKAN THE ILCI LOSS CAUSATION
MODEL Bird & German, 1985
Penyebab dan Akibat Kerugian LEMAHNYA KONTROL SEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN (Kontak) KERUGIAN PROGRAM TAK SESUAI STANDAR KEPATUHAN PELAKSANAAN FAKTOR PERORANGAN KERJA PERBUATAN TAK AMAN & KONDISI
35 MANUSIA
PERALATAN MATERIAL LINGKUNGAN LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN
PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN MANUSIA PERALATAN MATERIAL LINGKUNGAN
PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN MANUSIA PERALATAN MATERIAL LINGKUNGAN
36 KONTAK
STRUCK AGAINST è menabrak/bentur benda diam/bergerak
LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KONTAK STRUCK AGAINST è menabrak/bentur benda diam/bergerak STRUCK BY è terpukul/tabrak oleh benda bergerak FALL TO è jatuh dari tempat yang lebih tinggi FALL ON è jatuh di tempat yang datar CAUGHT IN è tusuk, jepit, cubit benda runcing CAUGHT ON è terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar CAUGHT BETWEEN è terpotong, hancur, remuk CONTACT WITH è listrik, kimia, radiasi, panas, dingin OVERSTRESS è terlalu berat, cepat, tinggi, besar EQUIPMENT FAILURE è kegagalan mesin, peralatan EVIRONMENTAL RELEASE è masalah pencemaran INSIDEN
LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN KONTAK STRUCK AGAINST è menabrak/bentur benda diam/bergerak STRUCK BY è terpukul/tabrak oleh benda bergerak FALL TO è jatuh dari tempat yang lebih tinggi FALL ON è jatuh di tempat yang datar CAUGHT IN è tusuk, jepit, cubit benda runcing CAUGHT ON è terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar CAUGHT BETWEEN è terpotong, hancur, remuk CONTACT WITH è listrik, kimia, radiasi, panas, dingin OVERSTRESS è terlalu berat, cepat, tinggi, besar EQUIPMENT FAILURE è kegagalan mesin, peralatan EVIRONMENTAL RELEASE è masalah pencemaran INSIDEN
37 PERBUATAN
TAK AMAN KONDISI TAK AMAN OPERASI TANPA OTORISASI
LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN OPERASI TANPA OTORISASI GAGAL MEMPERINGATKAN GAGAL MENGAMANKAN KECEPATAN TIDAK LAYAK MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI PAKAI ALAT RUSAK PAKAI APD TIDAK LAYAK PEMUATAN TIDAK LAYAK PENEMPATAN TIDAK LAYAK MENGANGKAT TIDAK LAYAK POSISI TIDAK AMAN SERVIS ALAT BEROPERASI BERCANDA, MAIN-MAIN MABOK ALKOHOL, OBAT GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK APD KURANG, TIDAK LAYAK PERALATAN RUSAK RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS SISTEM PERINGATAN KURANG BAHAYA KEBAKARAN KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG KEBISINGAN TERPAPAR RADIASI TEMPERATUR EXTRIM PENERANGAN TIDAK LAYAK VENTILASI TIDAK LAYAK LINGKUNGAN TIDAK AMAN SEBAB LANGSUNG
LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN PERBUATAN TAK AMAN KONDISI TAK AMAN OPERASI TANPA OTORISASI GAGAL MEMPERINGATKAN GAGAL MENGAMANKAN KECEPATAN TIDAK LAYAK MEMBUAT ALAT PENGAMAN TIDAK BERFUNGSI PAKAI ALAT RUSAK PAKAI APD TIDAK LAYAK PEMUATAN TIDAK LAYAK PENEMPATAN TIDAK LAYAK MENGANGKAT TIDAK LAYAK POSISI TIDAK AMAN SERVIS ALAT BEROPERASI BERCANDA, MAIN-MAIN MABOK ALKOHOL, OBAT GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK APD KURANG, TIDAK LAYAK PERALATAN RUSAK RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS SISTEM PERINGATAN KURANG BAHAYA KEBAKARAN KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG KEBISINGAN TERPAPAR RADIASI TEMPERATUR EXTRIM PENERANGAN TIDAK LAYAK VENTILASI TIDAK LAYAK LINGKUNGAN TIDAK AMAN SEBAB LANGSUNG
38 FAKTOR
PRIBADI FAKTOR KERJA
LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN SEBAB DASAR FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI STRESS MENTAL KURANG PENGETAHUAN KURANG KEAHLIAN MOTIVASI TIDAK LAYAK PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN ENGINEERING PENGADAAN (PURCHASING) KURANG PERALATAN MAINTENANCE STANDAR KERJA SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN
LEMAHNYA KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN SEBAB DASAR FAKTOR PRIBADI FAKTOR KERJA KEMAMPUAN FISIK ATAU PHISIOLOGI TIDAK LAYAK KEMAMPUAN MENTAL TIDAK LAYAK STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI STRESS MENTAL KURANG PENGETAHUAN KURANG KEAHLIAN MOTIVASI TIDAK LAYAK PENGAWASAN / KEPEMIMPINAN ENGINEERING PENGADAAN (PURCHASING) KURANG PERALATAN MAINTENANCE STANDAR KERJA SALAH PAKAI/SALAH MENGGUNAKAN
39 LEMAHNYA
PENGENDALIAN
KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN LEMAHNYA PENGENDALIAN LACK OF CONTROL PROGRAM TIDAK SESUAI STANDARD TIDAK SESUAI KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
KONTROL KERUGIAN PENYEBAB DASAR PENYEBAB TAK LANGSUNG INSIDEN LEMAHNYA PENGENDALIAN LACK OF CONTROL PROGRAM TIDAK SESUAI STANDARD TIDAK SESUAI KEPATUHAN TERHADAP STANDAR
40 PENGENDALIAN
KERUGIAN
SEBAB DASAR INSIDEN KERUGIAN SEBAB LANGSUNG LEMAH KONTROL CONTACT CONTROL POST CONTACT CONTROL PRE CONTACT CONTROL Subsitusi & minimisasi energi, barricade, perbaikan permukaan objek penyebab Menerapkan Rencana Penanggulangan Darurat Pengembangan dan peninjauan sistem manajemen, pelatihan, penetapan program dan memeliharanya
SEBAB DASAR INSIDEN KERUGIAN SEBAB LANGSUNG LEMAH KONTROL CONTACT CONTROL POST CONTACT CONTROL PRE CONTACT CONTROL Subsitusi & minimisasi energi, barricade, perbaikan permukaan objek penyebab Menerapkan Rencana Penanggulangan Darurat Pengembangan dan peninjauan sistem manajemen, pelatihan, penetapan program dan memeliharanya
41 Langkah
Penanggulangan Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO) PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3 STANDARISASI Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3 INSPEKSI / PEMERIKSAAN Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
(Menurut ILO) PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa Penyel pengawasan & pemantauan pelak K3 STANDARISASI Standar K3 maju akan menentukan tkt kemajuan pelak K3 INSPEKSI / PEMERIKSAAN Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi ketentuan & persyaratan K3
42 Langkah
Penanggulangan Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO) RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi PENDIDIKAN & LATIHAN Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan K3 bagi TK PERSUASI Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
(Menurut ILO) RISET TEKNIS, MEDIS, PSIKOLOGIS & STATISTIK Riset/penelitian untuk menunjang tkt kemajuan bid K3 sesuai perkemb ilmu pengetahuan, tehnik & teknologi PENDIDIKAN & LATIHAN Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan K3 bagi TK PERSUASI Cara penyuluhan & pendekatan di bid K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan melalui sanksi-sanksi
43 Langkah
Penanggulangan Kecelakaan Kerja
(Menurut ILO) ASURANSI Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec dgn pembayaran premi yg lebih rendah terhdp peusahaan yang memenuhi syarat K3 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja
(Menurut ILO) ASURANSI Insentif finansial utk meningkatkan pencegahan kec dgn pembayaran premi yg lebih rendah terhdp peusahaan yang memenuhi syarat K3 PENERAPAN K3 DI TEMPAT KERJA Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dlm upaya memenuhi syarat-syarat K3 di tempat kerja
No comments:
Post a Comment