Sunday, June 14, 2020

cara program mesin cnc , contoh program cnc pnc , g code cnc , program cnc g code , cnc lathe , cnc bubut


BAHASA, METODE DAN STRUKTUR PROGRAM CNC 
(Aplikasi untuk Mesin Bubut CNC)

Memrogram mesin NC/CNC adalah memasukan data ke komputer mesin NC/CNC dengan bahasa yang dapat dipahami dan dimengerti oleh mesin. Bahasa yang dipakai berupa bahasa numerik yaitu bahasa gabungan huruf dan angka. Untuk melaksanakan perintah jalannya gerakan alat potong guna mencapai tujuan yang diinginkan, diperlukan bahasa pemrograman berupa kode-kode dalam bentuk huruf dan angka serta metode pemrograman.

A.     Mengenal dasar bagian-bagian program mesin CNC
Dasar bagian-bagian program mesin CNC terdiri dari 2 bagian,yaitu bahasa pemrograman dan metode pemrograman.

1.       Bahasa pemrograman
Pemrograman dengan mesin CNC, dapat dilakukan dengan 2 macam cara, yaitu
a.       Pemrograman manual
Pemrograman dengan cara manual adalah pemrogaman dengan cara memasukan data ke mesin dengan mengetik tombol-tombol masukan data melalui keyboard yang terdapat pada pengendali mesin.
b.       Pemrograman otomatis
Pemrograman otomatis adalah pemrograman dengan memasukan data ke mesin melalui perangkat lunak (disket, kaset, dan flesdisk, serta interface
232)    melalui kontak layanan kaset yang tersedia pada panel pengendali
mesin.
Pemrograman ini menggunakan bahasa numerik yang dikenal dengan nama bahasa kode yang telah distandarisasi oleh DIN dan ISO. Kode bahasa yang dimasukan ke mesin dapat berupa kode G, kode M dan kode A. Pada tabel 1. terlihat tabel kode-kode pemrograman,

Tabel 1. Fungsi dan Kegunaan tombol masukan data dari fungsi G, M dan A

Kode Fungsi
Fungsi dan kegunaan


a.  Kode fungsi G



G00
Perintah gerakan cepat tanpa penyayatan
G01
Perintah gerakan sayat linear lurus, melintang dan tirus.
G02
Gerakan perintah interpolasi melingkar searah jarum jam.
G03
Gerakan perintah interpolasi melingkar berlawanan arah jarum jam
G04
Perintah waktu tinggal diam.
G21
Perintah pembuatan blok kosong/kantong
G24
Perintah penetapan radius
G25
Perintah pemanggilan program subrutin/subprogram.
G27
Perintah melompat ke nomor blok program
G33
Perintah pemotongan ulir tunggal
G64
Perintah mematikan motor asutan/step motor
G65
Perintah pelayanan disket atau kaset
G66
Perintah  pelayanan  dengan  komputer  (external  programming

system)
G73
Perintah siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
G78
Perintah siklus penyayatan ulir
G81
Perintah siklus pengeboran langsung
G82
Perintah siklus pengeboran dengan waktu tinggal diam
G83
Perintah siklus pengeboran dengan penarikan tatal
G84
Perintah siklus pembubutan memanjang
G85
Perintah siklus pereameran
G86
Perintah siklus pemotongan alur
G88
Perintah siklus pembubutan melintang
G89
Perintah siklus pereameran dengan waktu tinggal diam
G90
Perintah program harga absolut
G91
Perintah program harga inkrimental
G92
Perintah penetapan titik awal absolut



2
b.
Kode fungsi M





M00
Perintah berhenti program

M03
Perintah sumbu utama berputar searah jarum jam

M04
Perintah sumbu utama berputar berlawanan arah dengan jarum jam

M05
Perintah sumbu utama berhenti terprogram

M06
a. Perintah pergantian alat potong dengan cara terprogram


b. Perhitungan panjang pahat

M17
Perintah kembali ke program utama/akhir subprogram

M30
Perintah program berakhir

M98
Perintah kompensasi kelonggaran secara otomatis

M99
Perintah parameter lingkaran



c.
Kode fungsi A





A00
Salah perintah fungsi G atau M

A01
Salah perintah fungsi G02 atau G03

A02
Harga ordinat X terlalu besar

A03
Salah harga F (harga asutan)

A04
Harga ordinal Z salah

A05
Kurang perintah M30

A06
Jumlah putaran sumbu utama terlalu tinggi untuk pemrograman ulir

A08
Akhir putaran pada perekaman

A09
Program di disket/kaset tidak ditemukan

A10
Program di disket/kaset aktif

A11
Salah memuat disket/kaset

A12
Salah pengecekan

A13
Pengalihan inchi atau mm dengan pelayanan pemuatan

A14
Salah menetapkan satuan dimensi

A15
Salah harga H (tebal penyayatan)

A17
Salah subprogram




3
Untuk menghapus tanda alarm yang ditampilkan pada layar monitor tekan tombol INP + REV secara bersamaan. Tanda alarm akan hilang pada layar monitor dan perbaiki data masukan yang salah.

2.      Metode pemrograman
Metode pemrograman yang digunakan dalam mesin CNC yaitu
a.       Metode Inkrimental
Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu berubah, yaitu titik terakhir yang dituju menjadi titik referensi baru untuk ukuran berikutnya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut ini :







Gambar1. Skema metode Inkrimenta
b.      Metode Absolut
Adalah suatu metode pemrograman dimana titik referensinya selalu tetap yaitu satu titik/tempat dijadikan referensi untuk semua ukuran berikutnya. Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.








Gambar 2. Skema metode Absolut

4
B.  Menulis dasar program mesin CNC
Penulisan dasar program mesin cnc ke dalam format program harus sesuai dengan struktur program yang telah ditetapkan. Format lembaran program dituliskan semua data untuk pengerjaan suatu benda kerja. Dibawah ini terlihat format lembar program.


N
G
X
Z
F
H

(M)
(I)
(K)
(L,T)















Gambar 3. Lembar Format Program
Keterangan:
N    : Nomor blok

G/M: Kolom untuk perintah G/M
X         : Untuk menentukan besar/harga sumbu X Z : Untuk menentukan besar/harga sumbu Z F : Feed atau asutan
H   : Tebal penyayatan

I : Kordinat titik pusat lingkaran dalam sumbu X pada masukan fungsi G02, dan G03
K : Kordinat titik pusat lingkaran dalam sumbu Z pada masukan fungsi G02, dan G03








L   : Digunakan untuk mendukung fungsi G25 dan G27


T   : Kode tool yang dipakai

C.     Aplikasi Fungsi G, dan M

1.       Fungsi G00
Perintah atau fungsi dengan sandi G 00 adalah perintah gerakan lurus, cepat, dan tidak menyayat. Penempatan fungsi ini pada kolom kedua, pada blok program. Untuk lebih jelas lihat gambar berikut :

5

N
G
X
Z
F
H







....
G00
....
.....









Gambar 4. Ilustrasi blok program fungsi G 00
Keterangan:

N : Nomor Blok

G : Kolom input fungsi atau perintah

X : Diameter yang dituju

Z : Gerak memanjang
 F    : Kecepatan langkah penyayatan 
H : Kedalaman penyayatan

Contoh:

























Gambar 5. Contoh gambar kerja simulasi G00.

Susunlah program simulasi plotter (tanpa benda kerja) mengikuti alur gerakan A-B-C-D-E-F-A. Program plotter dibuat dengan metode Absolut dan Incremental.


6
Metode Absolut


N
G

X
Z
F
H









00
G92

2200
00











01
M03














02
00

600
00











03
00

600
-800











04
00

1000
-800











05
00

1800
-2500











06
00

2200
2500











07
00

2200
00











08
M30













Metode Inkrimental












N
G

X
Z
F
H









00
M03














01
00

600
00











02
00

00
-800











03
00

200
00











04
00

400
-1700











05
00

200
00











06
00

00
-2500











07
M30













No comments: